Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA)
yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja
bekerja
Internet Protocol (IP)
address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang
berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara
node-nya.
Walaupun alamat
IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan
manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet
Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan
menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem
routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk
menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang
ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Sistem
pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
* IP versi 4
(IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)
* IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data
dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer
penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network
address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan
digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal
berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah
komputer pada jaringan lokal.
1. Alamat IP
versi 4
Alamat IP versi
4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati
hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP
versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga
nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296
host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka
dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Contoh alamat IP
versi 4 adalah 192.168.0.3.
Alamat IPv4
terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
1. Alamat
Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan
yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam
komunikasi point-to-point atau one-to-one. Alamat unicast menggunakan kelas A,
B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya.
Dalam RFC 791
alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas
IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah
bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih
cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertamaTemplate:Br(desimal) Oktet pertamaTemplate:Br(biner) Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Kelas Alamat IP Oktet pertamaTemplate:Br(desimal) Oktet pertamaTemplate:Br(biner) Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A
Alamat-alamat
unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi
di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam
mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat
unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar.
Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke
bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan
membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan
65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP
unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di
dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit
selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254
host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas
D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke
bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat
pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas
E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset
kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen
Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang
alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas
Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam
kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini,
di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang
tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa
mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
2.Alamat
Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap
node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
Alamat broadcast
IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data “satu-untuk-semua”.
Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan
tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat
IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat
sumber.
Ada empat buah
jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast,
all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis
alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan
antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat
broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
a.Network
Broadcast
Alamat network
broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya
adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah
131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah
paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis
kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network broadcast.
b.Subnet
broadcast
Alamat subnet
broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai
contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah
131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke
semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau
supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan
alamat subnet broadcast.
Alamat subnet
broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat
IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah
jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP.
c.All-subnets-directed
broadcast
Alamat IP ini
adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan
alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke
alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari
network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah
untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed
broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah
alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang
asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas
B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari
sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses
paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP
untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam
jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak
diimplementasikan.
Dengan banyaknya
alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat
jenis ini telah ditinggalkan.
d.Limited
broadcast
Alamat ini
adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini
digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara
one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui
network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi
alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien
DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan
hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang
berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan
yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan,
ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan
pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya
dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited
broadcast.
3.Alamat
Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau
beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast
digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat IP
Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat
multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host
yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap lalu lintas jaringan yang
dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun
menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.
Alamat-alamat
multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4,
yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat
224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet
lokal.
Daftar alamat
multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA
Alamat IP lainnya
Alamat IP lainnya
Jika ada sebuah
intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan.
Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau
secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis
alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat
publik) dan private address (alamat pribadi).
1.Alamat publik
alamat publik
adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host
yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke
Internet.
Ketika beberapa
alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut
dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik
tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.
2.Alamat ilegal
Intranet-intranet
pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet
dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik
yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya
memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang
digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah
ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat
menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal
address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
3.Alamat Privat
Setiap node IP
membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP.
Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke
internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat,
organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan
sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut.
Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara
global.
Ketika
menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi,
para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi,
kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung
secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan
internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses
layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan
organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang
nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router,
firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host
di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan
mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer
internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut
sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan
alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP
yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi.
Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling
melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat
publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat
pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
* 10.0.0.0/8
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16
a.10.0.0.0/8
Jaringan pribadi
(private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang
mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private
network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema
subnetting di dalam sebuah organisasi privat.
b.172.16.0.0/12
Jaringan pribadi
172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1
hingga 172.31.255.254.
c.192.168.0.0/16
Jaringan pribadi
192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang
dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan
menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat
private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari
192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
d.169.254.0.0/16
Alamat jaringan
ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan
untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask
255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam
Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing
(APIPA)).
Hasil dari
penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Karena
alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh
Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang
memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang
menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet.
Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena
itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi
harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy
server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat
pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid
dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke
internet.
Format Paket
IPv4
Paket-paket data
dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri
atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk
memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan
datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP
berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar
dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan,
datagram IP akan “dibungkus” (encapsulation) dengan header protokol lapisan
antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap
datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan
memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini . dapat
dilihat struktur dari paket IPv4
Header IP
terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
a.) Version.
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan
b. ) Internet
Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.
c. ) Type of
Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP.
d. ) Total Length.
Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan
muatannya.
e. ) Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu
yang akan difragmentasi..
f.) Flags. Berisi
dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau
tidak.
* · Bit 0 =
reserved, diisi 0.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.
g.) Fragment
Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang
bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h.) Time to Live.
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana
sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan
datagram tersebut.
i.) Protocol.
Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi
yang dikandung oleh muatan IP.
J.) Header
Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan
integritas
terhadap header IP.
k.) Source IP
Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP
tersebut.
l.) Destination
IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan
disampaikan,
Alamat IP versi 6
Alamat IP versi 6
Berbeda dengan
IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4
miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini
hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit,
memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat
yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan
habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang
disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
Sama seperti
halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat
otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka
dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan
stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa
DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya
IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai
alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai
alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang
disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada
hanyalah Format Prefix.
Pengalamatan
IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
Format Alamat
Dalam IPv6,
alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok
bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan
colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal
format.
Berikut ini
adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Untuk
menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka
biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010
0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap
blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan
menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan
bentuk alamat
Alamat di atas
juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok
yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan
membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi
pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni
dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya.
Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal
format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut
dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk
menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya
hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya
pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh
setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
Untuk menentukan
berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua
titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa
banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan
dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat
FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah
bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4,
sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan
menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki
angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena
memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
Prefiks adalah
sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap
atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier.
Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya
prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks
mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai
contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di
atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat,
sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
Jenis-jenis
Alamat IPv6
IPv6 mendukung
beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
* Alamat
Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung
antara dua host dalam sebuah jaringan.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.
Jika dilihat
dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi
alamat-alamat berikut:
* Link-Local,
merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.
Sementara itu,
cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.
Unicast Address
Alamat unicast
IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:
* Alamat unicast
global
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP
Unicast global
addresses
Alamat unicast
global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai
Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang
dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan
proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat
IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan
Node).
Field Panjang Keterangan
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu.
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).
Unicast
site-local addresses
Alamat unicast
site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah
organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam
sebuah jaringan adalah mungkin. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah
FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast
link-local address
Alamat unicast
link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol
Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang
berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara
otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi
alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan
oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Field Panjang Keterangan
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Field Panjang Keterangan
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast
unspecified address
Alamat Unicast yang
belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator
atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama
dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam
IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Unicast Loopback
Address
Alamat unicast
loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess
communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah
127.0.0.1, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.
Unicast 6to4
Address
Alamat unicast
6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet
IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti
alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16,
dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks
dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ
adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi
dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat
157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.
Meskipun
demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Unicast ISATAP
Address
Alamat Unicast
ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam
sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan
prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat
unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit
dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat
IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan
dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat
menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi
IPv4 dan alamat publik IPv4.
Multicast
Address
Alamat multicast
IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan
ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang
dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat
multicast IPv6 adalah FF00::/8.
Field Panjang Keterangan
1111 1111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
Field Panjang Keterangan
1111 1111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
Anycast Address
Alamat Anycast
dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan
dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat
anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak
klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya
berbeda daripada alamat unicast.
IPv6 menggunakan
alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6
akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke
interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda
dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena
alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.
Perbandingan
Alamat IPv6 dan IPv4
Tabel berikut
menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.
Kriteria Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host (teoritis) 232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas alamat Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Template:BrBelakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat. Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA) Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
Representasi tekstual Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)
Kriteria Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host (teoritis) 232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas alamat Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Template:BrBelakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat. Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA) Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
Representasi tekstual Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)
sumber:
http://www.ittelkom.ac.id dan http://opensource.telkomspeedy.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar